Wah sudah lama tidak menulis...habisnya bingung juga mau nulis apa..muter-muter di google juga belum dapat apa apa.
daripada nganggur nulis tentang Tips pemilihan Heat Exchanger saja lah
Heat Exchanger atau bahasa gaulnya alat penukar panas secara umum adalah alat yang digunakan untuk transfer panas.., bentuknya bisa macam macam, bisa shell and tube, bisa double pipe, bisa hair fins,bisa koil, bisa jacket, dan lain lain tergantung kebutuhan. Kali ini tak tulis dulu tentang shell and tube heat exchanger, yang lainya kapan kapan kalau dah ingat.., maklum dah tua dan belum juga ketemu mantan pacar padahal sudah dicari dengan berbagai search engine seperti google,msn,yahoo, malah ketemunya gambar2 horor..jadi linglung.
Pada prinsipnya shell and tube heat exchanger adalah alat penukar panas yang paling disukai, karena:
a. Memiliki range kondisi operasi yang sangat luas, beda suhu tinggi ..OK..
Beda tekanan banyak ya ga masalah.
b. Tersedia di pasaran banyak, jadi kalau mau pesen mudah
c. Mudah dalam perawatan dan operasionalnya
d. Luas area transfer yang tersedia sangat luas, bisa nyampai puluhan ribu m2
e. Sejauh ini merupakan jenis yang paling efektive menyerap panas
f. Bisa dipakai untuk macam macam senyawa dan fasa, slurry bisa,cair bisa,
gas juga ok
g. Sayangnya agak mahal dibanding jenis yang lain
Menurut pemasangan tube nya dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
a. square pitch arrangement ...luas area/volume lebih kecil daripada
triangular pitch, karena julah tube yang dapat dipasang pada volume
sama lebih dikit, tetapi jenis ini mudah dibersihken bagian shellnya.
b. Triangular pitch...luas area/volume lebih gede, agak sulit mbersihin
shell nya, so usahakan di shell mengalir fluida yang bersih.
Kalau mau pilih fluida mana yang harusnya mengalir di tube atau shell, mungkin tips ini bisa berguna:
a. Fluida yang bersifat korosif taruh di tube, karena lebih mudah ganti tube
daripada ganti shell ( ganti shell ya ganti HE aja)
b. Fluida dengan suhu/tekanan tinggi di tube, biar shell nya ga ketebalan,
yang jadi tambah mahal
Jalasnya baca aja coulson edisi 6, ada tuh kayaknya
Sedangkan untuk memilih jumlah pass, panjang shell, diameter tube harus dilakukan optimasi dengan batasan :
a. Diperoleh harga termurah
b. Diperoleh kecepatan alir dan pressure drop memenuhi syarat
kecepatan alir dalam pipa untuk cairan 1-3 m/s untuk gas tergantung
tekanan, bisa sampai 30 m/skarena bila terlalu lambat akan banyak
fouling dan kerak dalam pipa, tetapi bila
terlalu cepat terjadi vibrasi, dan erosi pipa.
Pressure drop terlalu tinggi dilarang keras karena kalau pressure
drop tinggi maka dijamin alat transfer panas tidak efisien.
Sudah ah nanti tambah ngelantur...
kapan kapan tak nyambung lagi
Kunjungi juga blog aku yang lain ya:
tentang pertanian
tentang internet
tentang energy
tentang rica rica
Tuesday, 10 February 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment